Langsung ke konten utama

Cerita Kehidupan

Qutz, hidup kita dibangun oleh cerita-cerita. Begitupun hidup orang lain. Setiap orang memiliki ceritanya masing-masing. Kita tidak bisa menuntut orang lain sama seperti kita, begitupun kita tidak bisa menuntut diri kita untuk sama seperti cerita yang dimiliki orang lain. Dengan memahami hal sederhana ini, kita akan lebih paham bagaimana kita memulai cerita hidup kita tanpa harus disetiri oleh orang lain. Karena cuma kita, yang mengetahui tentang diri kita.
Qutz, sesekali kau perlu menutup mata. Jika dirasa kehidupan dan apa yang dicapai orang lain, menganggu jalan kita. Ketika ternyata orang lain telah meraih skala apa yang kita inginkan juga sedangkan kita masih berusaha untuk mencapainya. Sesekali saja, Qutz. Tidak untuk selamanya. Karena setiap orang punya starting point dan finishing point' yang sudah ditentukan.
Tidak perlu merasa rendah diri dan jangan terlalu kreatif menanggapi pendapat orang lain "bahwa Fulan telah begitu, fulanah telah mencapai itu" jangan dengarkan. Selama kau masih berproses dan mengikhtiarkan langkahmu juga. Akan ada waktunya, Qutz. Jangan bersedih. Orang-orang beriman tidak bersedih untuk hal-hal semacam itu. Mari kita lanjutkan cerita kita, Qutz. Di depan sana, ada yang tetap setiap menunggumu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Petang Lalu

”Barangsiapa yang belum pernah menemui kesulitan dalam proses pembelajaran ketika itu akan datang kepadanya suatu yang cepat berupa kesulitan dan kebodohan sepanjang hidupnya.” Cambuk bagi kita perkataan ulama Mesir diatas. Sebuah cambuk yang seharusnya menjadi renungan untuk para penuntut ilmu.

Tentang Kepenulisan #1

Pagiiiiiiii..........Hari ini cerah, bukan? Mari kita awali hari ini dengan bismillah dan semoga hal-hal baik membersamai kalian selalu. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya blog saya ini kesannya diarish banget deh. nah...mulai saat ini, saya mau juga dong sharing2 ilmu tentag kepenulisan. semoga saja, ilmu yang sedikit ini bisa bermanfaat ya. Buat kalian yang seneng nulis, biasanya seneng juga nih dateng ke seminar-seminar/pelatihan-pelatihan menulis. selain karena ingin bertemu dengan pembicara-pembicaranya yang pastinya seorang penulis, juga pengen tau lebih banyak tentang dunia kepenulisan. Ini ada beberapa hal yang saya dapatkan ketika mengikuti seminar kepenulisan bersama bunda Asma Nadia dan Boim Lebon.

Pertemuan Kembali

Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh, teman-teman. Maasya Allah, alhamdulillahillazii bi ni'matihii tatimmusshalihat. Di bulan Syawwal yang insyaa Allah diberkahi ini, Allah masih memberikan kesempatan kita untuk menikmati segala karuniaNya. Maafkan, lama sekali tak bersapa langsung begini. Tersebab, ada project-project yang harus diselesaikan. Tersebab yang lain adalah, saya punya "kawan baru" yaitu mikroblog sebelah. Semoga ke depannya bisa lebih banyak bersama. Oya, project-project itu antara lain adalah mengedit tulsan seorang teman yang insyaa Allah akan meluncurkan buku keempatnya. Duh, ngomongin tentang peluncuran buku, jadi malu sendiri karena setahun kemarin merasa gak produktif untuk menulis sebuah buku, padahal target minimal setahun meluncurkan sebuah buku. Semoga tahun ini bisa tercapai. Oh, sekarang jadi tukang ngedit juga? Hehe, iya. Ahamdulillah sekaligus menerapkan ilmu yang dipelajari di kampus. Jadi kalau ada teman-teman yang membutu...