Sebuah inspirasi yang didapat dari Santri Writer Summit 2017, Pusat Studi Jepang UI, Depok yang diselenggarakan oleh santrinulis. Selarik hikmah yang saya dapatkan dari Habiburrahman El-Shirazy sebagai salah satu pembicara. Sejarah para ulama tidak pernah lepas dari sejarah literasi. itu sebab kita banyak menemukan karya-karya para ulama terdahulu yang masih abadi karyanya meski orangnya hidup berabad-abad sebelum kita. Sebutlah ada Imam Suyuthi dengan 600 judul yang tiap judulnya banyak yang berjilid-jilid yang kalau kamu disuruh untuk menyalin karya-karyanya tersebut, maka kamu membutuhkan waktu bertahun-tahun. Kita mengenal Imam Thobari yang terkenal dengan tafsir thabarinya. Karya-karyanya yang sampai ke kita baru separuhnya, sebagian hilang. Ada 500 karya beliau yang diketahui. Selain beliau-beliau ini, ada banyak sekali ulama yang jumlah karya-karyanya melebihi angka usia mereka. Selintas saya berpikir apa rahasia yang mampu membuat mereka begitu banyak ...
"Dan aku wahai Rabb-ku, belum pernah kecewa dalam berharap kepadaMu"