Langsung ke konten utama

Pertanyaan

Bismillah.
Alhamdulillahilladzi bi ni'matihii tatimmusshaalihat.
Beberapa hari ini, sempat ramai dengan pertanyaan kawan-kawan "El sekarang berniqab?"
Tersebab pada satu hari yang lalu saya memposting picture di Instagram saat saya dan beberapa kawan sedang foto dan di foto itu saya 'seperti' pakai niqab.
Mengapa saya bilang 'seperti'? Karena sesungguhnya itu bukan niqab.
Kalau kawan-kawan yang sering membersamai saya pasti tahu itu adalah slayer yang biasa saya pakai kalau naik motor. Cuma slayer itu memang dari sisa bahan yang saya neci dan lebarnya bisa buat niqab, jadi karena waktu itu mau foto, saya pakailah ala-ala niqab gitu.
Terkait tentang niqab itu sendiri, sebenarnya dari semsester-semester awal kuliah sudah ada keinginan untuk pakai niqab, didukung dengan di keluarga sering beliin niqab dan saya jadi suka ngoleksi, tapi untuk memakainya saya masih maju-mundur dan belum mantap. Mohon doa, semoga Allah mantapkan dan istiqomahkan. Dari dulu, waktu awal-awal niqab adalah sesuatu yang dianggap "menyeramkan" (e, sekarang juga masih sih) saya selalu salut sama teman-teman yang mantap memutuskan untuk pakai niqab. Dan saya selalu memandang lama dan berbinar-binar ketika menemui seorang yang bercadar. Ya Allah, kapan saya bisa mantap untuk memakainya. Di situ, saya jadi bisa merasakan kondisi orang-orang yang sebelumnya tidak berhijab dan akhirnya dengan pergulatan batin, mereka memutuskan untuk berhijab.
Btw, ketika memposting foto pake niqab kemarin, ada seorang kakak kelas akhwat yang aku Kagumi memberi supportnya. Adem rasanya. Jazaakillah khoir, ka.
Semoga Allah segera mantapkan dan istiqomahkan juga menjadikan saya pribadi yang baik. Dan saya berlindung kepada Allah dari ujub, dari merasa paling benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Petang Lalu

”Barangsiapa yang belum pernah menemui kesulitan dalam proses pembelajaran ketika itu akan datang kepadanya suatu yang cepat berupa kesulitan dan kebodohan sepanjang hidupnya.” Cambuk bagi kita perkataan ulama Mesir diatas. Sebuah cambuk yang seharusnya menjadi renungan untuk para penuntut ilmu.

Tentang Kepenulisan #1

Pagiiiiiiii..........Hari ini cerah, bukan? Mari kita awali hari ini dengan bismillah dan semoga hal-hal baik membersamai kalian selalu. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya blog saya ini kesannya diarish banget deh. nah...mulai saat ini, saya mau juga dong sharing2 ilmu tentag kepenulisan. semoga saja, ilmu yang sedikit ini bisa bermanfaat ya. Buat kalian yang seneng nulis, biasanya seneng juga nih dateng ke seminar-seminar/pelatihan-pelatihan menulis. selain karena ingin bertemu dengan pembicara-pembicaranya yang pastinya seorang penulis, juga pengen tau lebih banyak tentang dunia kepenulisan. Ini ada beberapa hal yang saya dapatkan ketika mengikuti seminar kepenulisan bersama bunda Asma Nadia dan Boim Lebon.

Pertemuan Kembali

Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh, teman-teman. Maasya Allah, alhamdulillahillazii bi ni'matihii tatimmusshalihat. Di bulan Syawwal yang insyaa Allah diberkahi ini, Allah masih memberikan kesempatan kita untuk menikmati segala karuniaNya. Maafkan, lama sekali tak bersapa langsung begini. Tersebab, ada project-project yang harus diselesaikan. Tersebab yang lain adalah, saya punya "kawan baru" yaitu mikroblog sebelah. Semoga ke depannya bisa lebih banyak bersama. Oya, project-project itu antara lain adalah mengedit tulsan seorang teman yang insyaa Allah akan meluncurkan buku keempatnya. Duh, ngomongin tentang peluncuran buku, jadi malu sendiri karena setahun kemarin merasa gak produktif untuk menulis sebuah buku, padahal target minimal setahun meluncurkan sebuah buku. Semoga tahun ini bisa tercapai. Oh, sekarang jadi tukang ngedit juga? Hehe, iya. Ahamdulillah sekaligus menerapkan ilmu yang dipelajari di kampus. Jadi kalau ada teman-teman yang membutu...