Adinda, jika hari ini kau merasa bahwa hidupmu begitu rumit, dengan kejadian-kejadian yang membuat matamu seringkali basah, dengan potongan peristiwa yang membuatmu seakan tak berarti, sendiri...tertatih. Aku tau adinda...kau, aku, mereka, seringkali hampir saja putus asa, hampir saja terpuruk jatuh. Tapi, sebelum kau memutuskan untuk menyerah kalah, aku ingin mengajakmu bertemu pada seorang ibunda. Mari ikut aku belajar padanya. Ia, seorang ibu muda. Dengan dua orang anak yang masih terlalu kecil untuk ikut merasakan pahit getir ujian hidup sang bunda. Aku mengenalnya, setahun lalu. Kutemui ia di rumahnya saat ia memintaku ajari anaknya membaca. Pemilik usaha kue kering yang bisa dibilang cukup berhasil. Awal ku kenal, ia begitu cuek, kurang menghargai orang lain, semaunya sendiri, duniawi, tak begitu peduli dengan pendidikan agama anaknya, “Saya ingin anak saya diajari membaca saja. Untuk mengaji, yaa itu bisa nanti lah kapan-kapan” dan hal-hal yang aku pun tidak telalu ...