Saat ini, mungkin kita punya tujuan yang sama. Ketika di waktu yang sama kita melihat langit yang sama, di tempat yang berbeda, di jam yang berbeda, di musim yang berbeda, pernah kau pahami? bahwa apa yang kita fikirkan terkadang adalah sesuatu yang sama? meski jarak kita amat jauh. Namun pernahkah kau sadari? suatu saat nanti, ketika TUHAN menghapus satu per satu jarak yang membentang di hadapan kita, barangkali, DIA akan menghapus juga semua yang sama dari pikiran kita semula. Mungkin saat itu tujuan kita berbeda. Ketika kita bisa menatap ke langit yang sama, di jam yang sama dan di tanah yang sama, ada yang berbeda, dan itu adalah pikiran kita.
Jika.. hm,jika.. ada tembok besar menjulang di hadapanmu nanti.. percayalah.. itu bukan berarti kau diminta-NYA untuk kembali pulang dan merebahkan anganmu di peraduan hanya karena kau menganggap bahwa IA tak megizinkan.
Tapi.. DIA ingin memberi kesempatan untukmu memusnahkan tembok besar itu, dengan skuat tenagamu, dengan setangguh jiwamu, dengan sekeras tekadmu, segigih usahamu. hingga pada akhirnya kau melihat apa yang terdapat di sebalik tembok besar itu. kau akan tahu.
Jika...
apa yang dulu pernah kita rangkai dalam kalimat do'a menjadi sbuah harapan sederhana yang tulus, dan kini.. berubah jadi abu yang terbuang.
jika......
TUHAN menuliskan namaku pada daftar perjalananmu hanya sampai di jalan yang ini saja..
Jika......
aku terlampau jauh untuk bisa melangkah sejajar dengan langkah kakimu..
dan, jika..
Ia tak mengizinkan kita berlayar dalam sisi yang sama...
aku ingin .. kita berlabuh di pantai yang sama..
aku.. ingin kau mengingatku sebagai satu dayung yang siap membantumu untuk smpai di sebuah danau.
Jika... tujuan kita benar-benar sudah berbeda, boleh kan aku bertanya, "kemana Perahumu akan berlabuh?"
hanya untuk memastikan, bahwa kau tak akan tersesat.
Dan berlabuhlah disini...ketika semua rasa bukan hanya menjadi fitrah,
namun juga suci-terjaga, seperti awal datangnya...
Komentar
Posting Komentar