Langsung ke konten utama

Masihkah Selantang Dulu?



Allah tujuan kami
Rosulullah tauladan kami
Al Qur’an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Syahid di jalan ALLAH adalah cita-cita kami tertinggi.
Semoga.
Sampai akhir nanti kita.
Bukan hanya tentang kerinduan betapa percaya dirinya semasa kecil dahulu menyanyikan senandung tersebut di depan siapa saja.  Bukan hanya yang sefikrah. Betapa percaya dirinya bocah polos ini dulu ketika ada yang menanyakan cita-citanya, dengan mantap mengatakan: Syahid di jalan ALLAH. “Syahid itu apa?”, “Syahid itu kita meninggal karena sudah singguh-sungguh memperjuangkan agama Islam.” Betapa dulu di setiap tukeran biodata dengan teman semasa kecil, selalu tak lupa mencantumkan motto hidup: Isy Kariman au mut Syahidan. Betapa tak pernah alpa untuk melantunkan doa selepas sholat “Ya Allah, karuniakan kami mati syahid” hanya karena mendengar barangsiapa menginginkan kesyahidan dengan sungguh-sungguh, maka Allah kabulkan meski mati di tempat tidur. Hanya karena bacaan-bacaan kami adalah kisah-kisah perjuangan para sahabat, tabi’in dan salafusshalih juga para pejuang-pejuang Islam di belahan dunia lain. Palestina, Afganistan, Chechnya, Bosnia.
Syahid. Masihkan seberharap dulu. Masihkah selantang dulu? Sementara merasa, iman ini semakin compang-camping.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Petang Lalu

”Barangsiapa yang belum pernah menemui kesulitan dalam proses pembelajaran ketika itu akan datang kepadanya suatu yang cepat berupa kesulitan dan kebodohan sepanjang hidupnya.” Cambuk bagi kita perkataan ulama Mesir diatas. Sebuah cambuk yang seharusnya menjadi renungan untuk para penuntut ilmu.

Tentang Kepenulisan #1

Pagiiiiiiii..........Hari ini cerah, bukan? Mari kita awali hari ini dengan bismillah dan semoga hal-hal baik membersamai kalian selalu. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya blog saya ini kesannya diarish banget deh. nah...mulai saat ini, saya mau juga dong sharing2 ilmu tentag kepenulisan. semoga saja, ilmu yang sedikit ini bisa bermanfaat ya. Buat kalian yang seneng nulis, biasanya seneng juga nih dateng ke seminar-seminar/pelatihan-pelatihan menulis. selain karena ingin bertemu dengan pembicara-pembicaranya yang pastinya seorang penulis, juga pengen tau lebih banyak tentang dunia kepenulisan. Ini ada beberapa hal yang saya dapatkan ketika mengikuti seminar kepenulisan bersama bunda Asma Nadia dan Boim Lebon.

Pertemuan Kembali

Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh, teman-teman. Maasya Allah, alhamdulillahillazii bi ni'matihii tatimmusshalihat. Di bulan Syawwal yang insyaa Allah diberkahi ini, Allah masih memberikan kesempatan kita untuk menikmati segala karuniaNya. Maafkan, lama sekali tak bersapa langsung begini. Tersebab, ada project-project yang harus diselesaikan. Tersebab yang lain adalah, saya punya "kawan baru" yaitu mikroblog sebelah. Semoga ke depannya bisa lebih banyak bersama. Oya, project-project itu antara lain adalah mengedit tulsan seorang teman yang insyaa Allah akan meluncurkan buku keempatnya. Duh, ngomongin tentang peluncuran buku, jadi malu sendiri karena setahun kemarin merasa gak produktif untuk menulis sebuah buku, padahal target minimal setahun meluncurkan sebuah buku. Semoga tahun ini bisa tercapai. Oh, sekarang jadi tukang ngedit juga? Hehe, iya. Ahamdulillah sekaligus menerapkan ilmu yang dipelajari di kampus. Jadi kalau ada teman-teman yang membutu...