Langsung ke konten utama

Ini antara Kau dan Aku

           “Jangan pernah lupain aku ya, De” katamu meminta.
          Aku terperangah. Adakah yang salah? Ah ya, mungkin sepekan ini aku terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang menumpuk. Tentu, karena aku yang menumpuknya.

            Beberapa waktu lalu kau mengirimku pesan singkat meminta sedikit tausiyah atau sekedar motivasi.. Aku tak tau suasana apa yang sedang hinggap di hatimu. Tapi jika begitu, pastilah ada sesuatu yang membuatmu resah tak nyaman. Bukankah dulu itu yang sering kulakukan. Menyapamu meski hanya lewat pesan singkat berisi kata-kata sederhana. Tanpa kau minta.
Beberapa pekan ini? Bukan karena aku melupakanmu. Ah, siapa yang mampu melupakan seorang teman, sahabat, yang telah ku anggap sebagai bagian dari hidupku. Jikapun lama tak singgah di kotamu, percayalah...jika waktu mengizinkan, tentu...tentu tempat pertama yang ku kunjungi adalah rumah tempatmu tinggal.

          Membaca pesanmu yang terkadang sulit ku mengerti atas apa yang tengah kau pikirkan.

        “ Disaat semangat itu menggelora, disaat itu pula badai menerpa”

        Aku tau tentang citamu. Asa yang sempat membuatmu putus harapan. Bukankah aku juga tau tentang kisahmu menggapai semua? Ujianku mungkin tak seberapa. Tapi jika aku berada di posisimu, aku terkadang bertanya apakah aku sanggup? Entahlah, mungkin itulah mengapa kau dan Aku dipertemukan, selalu bersama.

     “ Bagaimana kalau dibalik?” aku tersenyum. “ disaat badai menerpa, disitu selalu ada semangat menggelora.” mungkin itu lebih baik.

       Ta, kau adalah tempatku belajar, tentang kerja keras, syukur, sabar, dan penerimaan.
Justru mungkin akulah yang berkata, “jangan pernah lupain aku,”   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Petang Lalu

”Barangsiapa yang belum pernah menemui kesulitan dalam proses pembelajaran ketika itu akan datang kepadanya suatu yang cepat berupa kesulitan dan kebodohan sepanjang hidupnya.” Cambuk bagi kita perkataan ulama Mesir diatas. Sebuah cambuk yang seharusnya menjadi renungan untuk para penuntut ilmu.

Tentang Kepenulisan #1

Pagiiiiiiii..........Hari ini cerah, bukan? Mari kita awali hari ini dengan bismillah dan semoga hal-hal baik membersamai kalian selalu. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya blog saya ini kesannya diarish banget deh. nah...mulai saat ini, saya mau juga dong sharing2 ilmu tentag kepenulisan. semoga saja, ilmu yang sedikit ini bisa bermanfaat ya. Buat kalian yang seneng nulis, biasanya seneng juga nih dateng ke seminar-seminar/pelatihan-pelatihan menulis. selain karena ingin bertemu dengan pembicara-pembicaranya yang pastinya seorang penulis, juga pengen tau lebih banyak tentang dunia kepenulisan. Ini ada beberapa hal yang saya dapatkan ketika mengikuti seminar kepenulisan bersama bunda Asma Nadia dan Boim Lebon.

Pertemuan Kembali

Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh, teman-teman. Maasya Allah, alhamdulillahillazii bi ni'matihii tatimmusshalihat. Di bulan Syawwal yang insyaa Allah diberkahi ini, Allah masih memberikan kesempatan kita untuk menikmati segala karuniaNya. Maafkan, lama sekali tak bersapa langsung begini. Tersebab, ada project-project yang harus diselesaikan. Tersebab yang lain adalah, saya punya "kawan baru" yaitu mikroblog sebelah. Semoga ke depannya bisa lebih banyak bersama. Oya, project-project itu antara lain adalah mengedit tulsan seorang teman yang insyaa Allah akan meluncurkan buku keempatnya. Duh, ngomongin tentang peluncuran buku, jadi malu sendiri karena setahun kemarin merasa gak produktif untuk menulis sebuah buku, padahal target minimal setahun meluncurkan sebuah buku. Semoga tahun ini bisa tercapai. Oh, sekarang jadi tukang ngedit juga? Hehe, iya. Ahamdulillah sekaligus menerapkan ilmu yang dipelajari di kampus. Jadi kalau ada teman-teman yang membutu...