Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Masihkah Selantang Dulu?

Allah tujuan kami Rosulullah tauladan kami Al Qur’an pedoman hidup kami Jihad adalah jalan juang kami Syahid di jalan ALLAH adalah cita-cita kami tertinggi. Semoga. Sampai akhir nanti kita. Bukan hanya tentang kerinduan betapa percaya dirinya semasa kecil dahulu menyanyikan senandung tersebut di depan siapa saja.   Bukan hanya yang sefikrah. Betapa percaya dirinya bocah polos ini dulu ketika ada yang menanyakan cita-citanya, dengan mantap mengatakan: Syahid di jalan ALLAH. “Syahid itu apa?”, “Syahid itu kita meninggal karena sudah singguh-sungguh memperjuangkan agama Islam.” Betapa dulu di setiap tukeran biodata dengan teman semasa kecil, selalu tak lupa mencantumkan motto hidup: Isy Kariman au mut Syahidan. Betapa tak pernah alpa untuk melantunkan doa selepas sholat “Ya Allah, karuniakan kami mati syahid” hanya karena mendengar barangsiapa menginginkan kesyahidan dengan sungguh-sungguh, maka Allah kabulkan meski mati di tempat tidur. Hanya karena bacaan-bacaan ...

Pilar-Pilar Peradaban Madinah

(Majelis Jejak Nabi yang diadakan di Masjid Baitul Ihsan kali ini bagian kedua, bersama Ustad Salim A Fillah. Berikut reviewnya. Semoga berlimpah manfaat. ) Madinah. Kota yang diberkahi. “Ya Allah...” demikian Rosulullah berdoa, “jadikan kami cinta pada Madinah ini sebagaimana cinta kami kepada Mekkah atau lebih banyak lagi. Ya Allah, tuangkanlah keberkahan bagi kami di Madinah ini, atas ahlinya, airnya, udaranya, dan buah-buahannya,” Sesampai di Madinah, tugas-tugas peradaban menanti Rosulullah dan para sahabatnya yang memang sudah ditunggu kedatangannya oleh penduduk Madinah. Dan peradaban itu disusun dari mulai pilar-pilarnya. Mari kita dengar penuturan Abdullah Bin Salam tentang pilar-pilar yang dibangun oleh Rosulullah ketika pertama kali sampai di Madinah. “Ketika tiba di Madinah, aku mendatangi beliau.   Ketika ku lihat secara jelas wajah beliau, maka aku bisa melihat bahwa wajah itu bukanlah wajah pendusta. Yang pertama kali kudengar saat itu adalah sabda bel...