Langsung ke konten utama

Memori Emas

Suatu saat nanti, aku tau kalian akan menjelma sosok yang tidak lagi bersamaku. Sekedar mendengar bacaan qur'an mu yang semakin lancar, hafalan qur'an mu atau seperti yang kamu katakan "kak, hari ini saya muroja'ah saja"
Ekspresi mu yang sesekali tersenyum malu-malu setiap ku tanya "sudah solat ashar? Tadi sholat zuhur? Subuh?" Ah kakak kenapa setiap hari menanyakan itu. Dulu, saat awal-awal. Tapi semakin kesini, justru kalian yang mengingatkan jika aku sengaja atau tanpa sengaja tidak bertanya "ka, engga ditanya udah sholat atau belum nih?" Boleh aku mengartikan itu sebuah kerinduan?
Jika satu saat nanti dan aku tau kita tak bersama lagi, mungkin aku akan merindukan saat petang lalu kita menatap senja lama-lama di atas danau sambil melantunkan zikir pagi dan petang yang belum separuhnya kalian hafal. Juga tentang tanya-tanya ingin tahu kalian, "ka, di akhirat nanti apa kita bisa ngaji bareng-bareng lagi?Ngaji bareng di pinggir danau" Ah, pertanyaan itu.
"Kenapa kakak selalu pakai kaus kaki?" ,"kenapa jilbab kakak didobel?" "Ka, aku sudah belajar pakai jilbab di rumah. Sepupuku yg cowo boleh lihat rambutku tidak?,"mahrom itu apa sih ka?" ,"kakak kapan nikah?" Rasanya, tak pernah habis pertanyaan kalian.
Dulu kalian masih sebagai sosok mungil yang hanya menerima saja, sesekali bergantungan di bahu dan leherku atau duduk di pangkuanku.
Dan aku seperti disadarkan bahwa kalian kini sudah beranjak remaja.
Dan jika satu saat dan aku tau kita tak lagi bersama, ingatlah bahwa Allah sebaik-baik penjaga.

Tumbuh dewasa...di dalam cinta kasih yang selamanya

Komentar

  1. "EIS" CONFUSION OF ACTS 2:38 BY STEVE FINNELL

    The confusion of the meaning of "eis" in Acts 2:38 is the result of honest misunderstandings, deception, falsification, lies, pride and a total disregard of logic, as well as the denial of translations of the Bible as being accurate.

    Those who deny that "eis" has been translated correctly as "for" in Acts 2:38 claim that "eis" should have been translated as "because of".

    First let me say in sixty plus translation that I have read not one of them has translated "eis" in Acts 2:38 as "because of".

    Acts 2:38 Then Peter said to them, "Repent, and let every one of you be baptized in the name of Jesus Christ for the remission of sins; and you shall receive the gift of the Holy Spirit.(NKJV)

    For, always looks forward. If you repent and are immersed in water your sin will be forgiven and you will receive the gift of the Holy Spirit. For is in the future, not the past.

    Because of, always looks backwards. If the 'for' of Acts 2:38 actually means, because of, then Peter was telling them to repent because their sins had already been forgiven. Was Peter telling them to repent and be baptized because their sins had already been forgiven and they already had received the gift of the Holy Spirit? Of course not.

    THE "EIS" OF MATTHEW 26:28

    Matthew 26:28 "For this is My blood of the new covenant, which is shed for the remission of sins.(NKJV)

    In Matth 26:28 "for" the remission of sins looks to the future. Jesus did not shed His blood "because of". Jesus did not shed His blood because the sins of mankind had already been forgiven.

    There is no translation that translates "eis" as "because of " in Matthew 26:28. Because of, always looks back. For always looks forward.

    The only way to believe that "eis" has been mistranslated in Acts 2:38 or Matthew 26:28 is by self deception.

    For does not mean, because of. All the lies, honest misunderstandings, and pride cannot change the meaning of "FOR".

    For means, in order to. For does not mean, because of.

    Forgiveness follows the shed blood of Jesus. Forgiveness follows repentance and immersion in water.

    YOU ARE INVITED TO FOLLOW MY BLOG. http://steve-finnell.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Petang Lalu

”Barangsiapa yang belum pernah menemui kesulitan dalam proses pembelajaran ketika itu akan datang kepadanya suatu yang cepat berupa kesulitan dan kebodohan sepanjang hidupnya.” Cambuk bagi kita perkataan ulama Mesir diatas. Sebuah cambuk yang seharusnya menjadi renungan untuk para penuntut ilmu.

Tentang Kepenulisan #1

Pagiiiiiiii..........Hari ini cerah, bukan? Mari kita awali hari ini dengan bismillah dan semoga hal-hal baik membersamai kalian selalu. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya blog saya ini kesannya diarish banget deh. nah...mulai saat ini, saya mau juga dong sharing2 ilmu tentag kepenulisan. semoga saja, ilmu yang sedikit ini bisa bermanfaat ya. Buat kalian yang seneng nulis, biasanya seneng juga nih dateng ke seminar-seminar/pelatihan-pelatihan menulis. selain karena ingin bertemu dengan pembicara-pembicaranya yang pastinya seorang penulis, juga pengen tau lebih banyak tentang dunia kepenulisan. Ini ada beberapa hal yang saya dapatkan ketika mengikuti seminar kepenulisan bersama bunda Asma Nadia dan Boim Lebon.

Pertemuan Kembali

Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh, teman-teman. Maasya Allah, alhamdulillahillazii bi ni'matihii tatimmusshalihat. Di bulan Syawwal yang insyaa Allah diberkahi ini, Allah masih memberikan kesempatan kita untuk menikmati segala karuniaNya. Maafkan, lama sekali tak bersapa langsung begini. Tersebab, ada project-project yang harus diselesaikan. Tersebab yang lain adalah, saya punya "kawan baru" yaitu mikroblog sebelah. Semoga ke depannya bisa lebih banyak bersama. Oya, project-project itu antara lain adalah mengedit tulsan seorang teman yang insyaa Allah akan meluncurkan buku keempatnya. Duh, ngomongin tentang peluncuran buku, jadi malu sendiri karena setahun kemarin merasa gak produktif untuk menulis sebuah buku, padahal target minimal setahun meluncurkan sebuah buku. Semoga tahun ini bisa tercapai. Oh, sekarang jadi tukang ngedit juga? Hehe, iya. Ahamdulillah sekaligus menerapkan ilmu yang dipelajari di kampus. Jadi kalau ada teman-teman yang membutu...