Lulus UN bingung mau ngapain. Meskipun saya udah punya
rencana dan bahkan udah daftar kuliah. Sebelum kuliah, iseng-iseng cari kerjaan
iseng (?). Yaaa…dan saya menemukannya. Oh tidak…tidak…ini bukan pekerjaan iseng
yang seperti anda pikirkan. Pekerjaan ini sederhana saja. Sayapun melakukannya sesuka
hati saya karena saya sendiri yang mau.
Pekerjaan iseng yang saya maksud adalah TERSENYUM KEPADA
ORANG YANG TIDAK SAYA KENAL .
Mudah, bukan? Tentu saja. Siapapun bisa tersenyum dan saya
bahkan anda biasa tersenyum. Iya kan? Tapi kepada orang yang tidak kita kenal? Ah,
entahlah…lebih baik, mari menyimak cerita saya ini *jika berkenan* jika tidak
berkenan, saya harap anda segera melempar laptop/computer/HP anda ke tong
sampah! *abaikan*
Percobaan pertama:
Sebenernya saya tak berniat melakukan aksi ini di angkutan
umum seperti ini. Yaaa…anda tau sendirilah. Maraknya tindakan kriminalitas yang
terjadi di angkutan umum, membuat pengguna jasa angkutan umum sangat
berhati-hati terhadap orang di sekitarnya yang bukan tidak mungkin bisa saja
kejahatan itu tengah mengintainya. Saya pun mengetahui itu karena dari kecil,
ibu saya mewanti-wanti jika ada orang tak dikenal mengaku sebagai saudara dan
mengajak pergi, lalu memberi permen, JANGAN DITERIMA! *modus lama* terus apa
hubungannya ya? Ada laaahhh…kalo saya senyum kepada mereka-orang2 yang tidak
saya kenal itu- mereka bisa saja menjudge saya senyum-senyum seperti itu, ingin
berniat jahat kepada mereka. *iyagasih?* apalagi sekarang mereka tau, banyak tindak
kriminalitas dilakukan dengan cara hipnotis *yekali senyum gue bisa
menghipnotis*
Intinya, percobaan pertama saya direspon dengan baik.
Percobaan kedua:
Masih di dalam angkutan umum juga, saya duduk berhadapan
dengan mbak-mbak mahasiswi. Saat saya memperhtikannya, Tampak dia sedang sibuk
menelpon kepolisian setempat ibunya-saya tau itu karena mendengar
percakapannya- usai dia menelpon, saya menoleh lagi ke arahnya dan reaksi dia
adalah membalas senyum saya. Tidak hanya itu, kami bahkan sempat
bercakap-cakap. Saya jadi tau namanya, kuliah dimana, semester berapa, asal
dari mana. Perkenalan yang cukup singkat. Berawal dari senyum.
Percobaan ketiga,
Saya berjalan di belakang seorang ibu bersama anak kecilnya,
tiba-tiba saja si anak menoleh ke belakang. Saya melemparkan senyum. Si anak
sepertinya agak takut. Ia beringsut kea rah ibunya, menggenggam erat tangan
ibunya, sambil menggigit jari dan tetap memandang saya.
Daripada membuat si anak takut, saya menghentikan senyum
iseng saya.
Percobaan keempat,
Setiap sore saya pergi bersepeda. Entah karena mau
jalan-jalan saja atau disuruh ibu beli sesuatu. Saat saya berpapasan dengan
seorang ibu. Segera saja saya memberikan senyum saya diiringi anggukan takzim. Si
Ibu yang tidak saya kenal ini membalas senyum saya.
Percobaan kelima,
Saya tujukan senyum iseng-iseng saya ke mas-mas yang lagi
jalan. Berdua dengan temannya. Saat saya senyum ke salah satu dari mereka, mas
yang satunya tidak memperhatikan. Saya berjalan sangat lambat untuk
memperhatikan reaksi mereka. Tiba-tiba aja Si mas yang saya kasih senyum bilang
ke temennya “ waa…eh,eh gue disenyumin.”
Dengan tampang yang kayaknya bahagia banget. *gue ngakak* Si temannya melihat
saya dan tersenyum juga.
Yeaahhhh….itu beberapa percobaan dalam 3 hari. Ternyata selama
percobaan itu, hasilnya tak seperti yang saya bayangkan. Kebanyakan dari mereka
menanggapi baik senyum saya. Dan setelah percobaan senyum iseng ini, saya mau
coba yang lain. Mungkin mengucap “ Assalaamu’alaikum” kepada wanita-wanita berjilbab yang saya temui
yang tidak saya kenal.
Nahh…kalian pembaca, dari kalian tentu ada yang tidak saya
kenal. Saya mau meberikan senyum saya
:) :) :) , bagaimana reaksi kalian?
Komentar
Posting Komentar