v
Melangkah ke alam
perjuangan berarti rela dalam kepahitan. Biarlah diri menangis terluka, kecewa.
Asal tetap berada di jalan Allah SWT. Daripada mati tanpa menjadi mujahid! Kita
tak sanggup selamanya terluka. Tapi ingatlah, setiap tetesan “darah” dari luka
dan airmata itulah mahar kita ke surga-Nya. Jika ditanya: “Kenapa perjuangan
itu pahit?” maka jawabannya adalah: “Karena surga itu manis…”
v
Andaikan dakwah bisa tegak
seorang diri, tak perlu Musa mengajak Harun. Tak perlu pula Rasulullah mengajak
Abu Bakar untuk menemaninya berhijrah. Meskipun pengemban dakwah itu seorang
yang alim, faqih, dan memiliki azzam yang kuat, tetap saja ia manusia lemah dan
akan selalu membutuhkan saudaranya meskipun saudaranya itu memiliki
keterbatasan. Jagalah saudaramu selalu dan jangan kau sia-siakan ia. Karena ia
merupakan anugerah terindah dari Allah untukmu.
v
Berpenat-penatlah dalam
dakwah. Berlelah-lelahlah di dalamnya. Boleh jadi saat semua amal kita tidak
cukup bekal, maka tetesan-tetesan airmata dan butiran-butiran keringat itulah
yang akan menjadi syafa’at kita di hari akhir kelak.
v
Andai surga terlihat di
setiap amal baik kita, di setiap jalan dakwah kita, tentu orang-orang akan
berlomba-lomba melaksanakannya. Tapi Allah menutupi surga-Nya untuk memilih
hamba yang benar-benar berjuang di jalan-Nya.
v
Teruslah melanglang buana
di jalan cinta para pejuang. Menebar kebajikan, menyeru pada iman. Walau duri
merentaskan kaki, kerikil mencacah telapak. Sampai engkau lelah, hingga kelak
ke surga-Nya.
v
Para pemburu surga takkan
henti merangkai amal. Ada yang harus diwujudakan. Ada pengorbanan yang harus
dikeluarkan. Ada karya nyata yang harus dipersembahkan. Suatau kemuliaan ketika
kita bisa menjadi INSPIRASI KEBAIKAN bagi orang-orang di sekitar kita.
v
Bangsa ini membutuhkan
pemuda-pemuda perkasa. Yang bekerja keras ketika yang lain terlena. Yang berani
mengambil resiko ketika yang lain lemah. Yang terus bergerak maju ketika yang
lain ragu. Dan… pemuda itu adalah KITA.
v
Bukan mujahid jika tiada
berpeluh. Bukan pula jika berpeluh. Mujahid jika ia tak ada gentar. Mujahid
jika ia bersabar. Semoga Allah memberi kita semangat untuk menjadi pejuang
sejati!
v
Kita adalah rangkaian mata
rantai dari generasi-generasi tangguh dan tahan uji. Maka sekali lagi, tekanan
dari luar, pengkhianatan dari dalam, dan kesepian dalam berjuang tak seharusnya
membuat kita lemah. Semangat kawan!
v
Kita berada dalam shaf
dakwah yang panjang. Anak panah dari sekian banyak anak panah Allah. semanagat
telah dikobarkan. Secuil harta yang kita punya telah diinfaqkan. Hanya saja
apakah pengorbanan itu sudah sukup untuk membebaskan kita dari neraka-Nya? Ya
Allah, ampuni kami dari siksa-Mu. Soal keberhasilan adalah janji-Mu yang kami
tak pernah ragu. Sekarang hanya saatnya bagi kami untuk berusaha dan berdo’a di
sepertiga malam-Mu. Keep fight, kawan!
v
Bersinarlah dengan sinar
semangat-Mu. Teruslah tegar dalam dakwahmu hingga Allah tersenyum padamu.
Langkah-langkah kecil jihad kita takkan mampu mencapai cita-cita kita yang
besar kecuali dengan kesabaran.
v
Kepada mereka yang
senantisa bersabar dalam hidupnya. Yang nafasnya sebuah perjuangan. Yang degup
jantungnya adalah pengorbanan. Yang senyum dan marahnya untuk persaudaraan.
Semoga Allah senantiasa melindungimu.
v
Kadang kita mengeluh,
merasa jenuh, ingin gugur dan jatuh. Sehingga kita berkata “lelah”. Ada yang
lelah, tubuhnya penat, tapi semangatnya kuat. Ia selalu berkata “lillah”
“karena Allah”. tetaplah semangat!
v
Sahabatku, jadilah kalian
manusia-manusia langit yang berada di surga. Manusai yang hidup bersama
kebenaran dan tak pernah takut mati dalam menggapai ridha Illahi. Manusia yang
tahu ke mana harus menjual nyawa dan hidupnya!
v
Mahasiswa sejati adalah
mahasiswa yang mampu menjalankan amanah yng diberikan kepadanya. Bukan
mahasiswa yang lari dari amanah dengan alasan bahwa dirinyalah yang paling
sibuk. Justru karena berani dan siap menjalankan amanah itulah ia dikatakan
sebagai mahasiswa, bukan lagi sebagai pelajar yang cengeng dan manja. Sungguh,
kitalah yang membutuhkan amanah. Bukan amanah yang membutuhkan kita!
v
Tak perlu ada acungan
jempol. Apalagi pujian dan tepuk tangan. Karena tak ada yang lebih bernilai
ketika segala keletihan, kelelahan, dan amalan kita dibayar dengan keridhaan
Allah dan jannah di sisi-Nya.
v
Segala ujian hidup itu
harus dijawab dengan deklarasi keimanan, prestasi keshalihan, dan kompetisi
dalam kebaikan. Maka bersabarlah. Jalan dakwah mungkin sepi, tapi kita harus
tetap berdiri.
v
Citra diri manusia bukan
pada saat ia berdiri di hadapan banyak orang. Saat identitas dirinya larut
dalam kebanggaan. Saat keheningan terkalahkan oleh gemerlap pujian. Saat
kata-kata menyeru dengan lantang dan membuat kagum banyak orang. Tapi citra
diri manusia adalah saai ia berdiri di hadapan Tuhan-Nya. Saat ia sedang
sendiri di kamar-kamar kesunyiannya. Secepat apakah ia salat ketika ia sedang
sendiri? Sefasih apakah ia tilawah saat ia sedang sendiri? Dan apa yang ia
banggakan ketika ia sedang sendirian? Sungguh, kita hanya punya satu
kebanggaan: Al Isti’laul iman! Kebanggaan iman!
v
Letih takkan pernah sanggup
meruntuhkan gelora jiwa muda yang mengangkasa. Peluh takkan pernah jadi
sandungan saat cita muda terus melengking membelah langit. Raga takkan pernah
pudar saat tekad muda berkoar lantang menamparnya. Rapuh takkan pernah singgah
dikala kesigapan selalu menyertai. Sombong takkan pernah tampak saat semuanya
hanya dipersembahkan untuk-Nya.
v
Ikhwah, dakwalah dengan
tenang, namun tetap bergemuruh bagai tiupan angin topan yang menderu. Ikhwah,
dakwalah dengan kerendahan hatimu, namun lebih perkasa dari keangkuhan gunung
yang menjulang, ikhwah, jagalah diri agar selalu muthmainnah, tawadhu, dan
terhindar dari kesombongan.
v
Jika dakwah ibarat pohon,
ada saja daun-daun yang berguguran. Tetapi pohon dakwah itu tidak pernah
kehabisan cara untuk menumbuhkan tunas-tunas barunya. Sementara daun-daun yang
berguguran tidak lebih hanya akan menjadi sampah sejarah.
v
Karena cinta-Nya padamu,
Dia percayakan amanh langit di bahumu. Karena cinta-Nya padamu, Dia pilihkan
jalan kebaikan untukmu. Dan pernahkah kau bertanya: “ kenapa Ia memilihmu?”
Karena Ia mencintaimu melebihi siapapun. Maka jangan sia-siakan amanahmu,
karena Ia menjadikannya sebagai perantara learning process hidupmu, dan sunggu,
hanya orang-orang terpilihlah yang dapat mengembannya.
v
Pekerjaan-pekerjaan besar
dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh orang-orang yang memiliki naluri
kepahlawanan, karena ia rela mengambil peran di tengah kesulitan, manapaki
resiko disaat orang menghindar, meraih momentum saat manusia masih
terkagum-kagum dan menyusun kerja besar saat orang lain belum tersadar.
v
Da’I itu layaknya seorang
dokter, harus tetap membantu orang yang sedang sakit sekalipun dirinya sedang
sakit.
v
Takkan kau capai kemuliaan
itu hingga kau menelan pahitnya kesabaran. Sungguh perjuangan itu sukar
sehingga tidak ada yang sabar menanggungnya kecuali jiwa-jiwa yang besar dan
tegar.
v
Kepada mereka yang
senantiasa sabar dalam hidupnya, yang nafasnya sebuah perjuangan, yang degup
jantungnya adalah pengorbanan, yang senyum dan marahnya untuk persaudaraan.
Semoga Allah senantiasa melindungimu.
v
Perbaharuilah semangat
pengabdianmu pada Allah. karena samudra yang kau arungi sangat dalam dan luas.
Ikhlaslah dalam beramal karena Sang Pengawas Maha Melihat dam Mendengar.
v
Beban perjuangan Islam
terlalu besar untuk dipikul oleh satu orang. Tujuan perjuangan Islam adalah
menghancurkan jahiliyyah hingga ke akar-akarnya dan menggantinya dengan Islam.
Ini membutuhkan tenaga, saran, dan upaya yang mustahil dapat dilakukan oleh
satu orang. Bahkan kelelahan, ketabahan, dan kesulitannya tidak mungkin
ditanggung kecuali oleh sebuah tanzim haroki yang memiliki kualitas yang layak
menghadapinya, baik dalam kesadarn, organisasi, maupun kemampun. ( Fathi Yakan)
v
Istiqomah…bukan sebuah kata
yang ditunggu hingga datang begitu saja. Tapi ia adalah sebuah perjuangan dan
kerja keras yang diraih, diusahakan, dan dijaga dengan sepenuh hati. Dekati
kembali Robb mu dengan penuh keikhlasan dan mintalah ia menjagamu dengan
cinta-Nya.
v
Keajaiban usaha dakwah
adalah ibarat batu yang dilempar ke danau, riaknya akan sampai ke tepian. Jadi
biarlah diri kita menjadi salah satu dari batu itu, yang tanpa berharap akan
menyentuh air yang menjadi sasaran kita, karena kita tidak pernah tahu
dimanakah tepatnya sasaran itu berada. Namun, biarlah harapan selalu berbunga.
Semoga tetesan hidayah itu turun dalam doa dan usaha kita. Never ending fight!
v
Ketahuilah oleh kalian
bahwa kunci kekuatan kalian adalah pada keikhlasan dan kesabaran. Sampai-sampai
para pendukung kebathilan ingin menghimpun kekuatan dari keikhlasan mereka
dalam melakukan kebathilan. Keikhlasan pada pengabdian kita di jalan inilah
yang akan mengokohkan dakwah kita.
v
Bila semua karena Allah,
seberat apapun beban kita akan terasa ringan. Bila semua karena Allah, keruhnya
hati akan berubah menjadi telaga bening yang menyejukkan jiwa. Bila semua
karena Allah, takkan habis waktu terbuang percuma dan pasti akan ada saja waktu
untuk kita tunaikan amanah yang dipercayakan Allah pada kita. Bila semua karena
Allah, hidup ini akan terasa sangatlah istimewa.
Komentar
Posting Komentar